Samakah petulo dengan putu mayang ? Banyak yang mengganggap sama antara jajanan petulo dan putu mayang tersebut. Memang tidak salah karena adonan dan cara pembuatan kedua jajanan Indonesia ini memang mirip.
Petulo adalah jajanan khas Malang yang biasa di bentuk bulat keriting, kemudian di nikmati dengan kuah kocor atau santan dan gula merah cair (kinco).
Sementara putu mayang adalah petulo versi Jawa yang biasa di hidangkan kering atau berkuah bentuknya seperti gethuk lindri yang di gulung pipih, sering di jual barengan sama ketan lopis, cenil, klepon dll.
Sayangnya sekarang di pasar-pasar tradisional, putu mayangnya sudah tidak asli di cetak dan di bentuk pakai alat putu mayang dan dari adonan tepung beras…tapi para pedagang jajanan..lebih suka versi praktis..pakai bihun yag di kukus dan di beri warna warni..rasanya tentu saja ya berbeda.
Kali ini resep kue akan menyajikan petulo yang dicampur kentang sehingga rasanya sangat enak. Ini dia resep petulo atau putu mayang sederhana enak.
BAHAN YANG DIPERLUKAN :
200 gr kentang kukus yang telah dihaluskan
500 gr tepung beras
2 sdm tepung tapioka
1 sdt garam
2 pewarna sesuai selera
Air mendidih secukupnya
Resep Petulo Pertolo – Resep Putu Mayang Kentang
CARA MEMBUAT PETULO PUTU PAYANG:
Air mendidih, ambil dari air kukusan dan masukkan ke dalam tepung lalu uleni sampai lemas dan kalis.
Bagi adonan menjadi 3 bagian. 2 bagian dikasih warna berbeda dan yang sebagian lagi biarkan putih.
Cetak dgn cetakan pattula, petulo atau cetakan putu mayang. Lalu kukus lagi 15 menit. Jika petulo terlalu keras bisa diperciki air saat pengukusan.
Cara Membuat Kuah Petulo :
1 liter santan dari 1 kelapa sedang, tambahkan 250 gram gula merah dan 100 gram gula pasir. Sedikit garam kira-kira 0,5 sendok teh dan 10 lembar daun pandan wangi. Semua bahan dimasak dan kentalkan dengan 2 sdm tepung beras. Jika terlihat mengkilat tandanya sudah masak.
TIPS MEMASAK :